PENANAMAAN
DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI
Disiplin adalah cara yang dilakukan untuk mengajar dan
mendidik anak dalam hal yang berkaitan dengan perilaku dan moral yang dapat
diterima. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada anak agar anak dapat
membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk serta dapat
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Disiplin dan hukuman bukanlah hal
yang sinonim, tetapi disiplin yang baik mendorong perkembangan anak yang
terarah dan dapat mencapai pengontrolan diri dan juga menciptakan disiplin
secara individu. Disiplin merupakan pengajaran, pengarahan dan pemberian
bimbingan dan dorongan yang positif
kepada anak yang dilakukan oleh orang tua, orang dewasa dan guru.
Disiplin diberikan harus sesuai dengan perkembangan anak. Pelaksanaan disiplin
seorang anak tidak merasakan keterpaksaan, dan pada dasarnya disiplin dilakukan
untuk menolong anak agar ia dapat belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial.
Tujuan Disiplin untuk
anak usia dini
Tujuan disiplin merupakan pembentukan
perilaku sedemikian rupa sehingga dapat sesuai dengan peran-peran yang
ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Disiplin
diri pada usia dini juga berfungsi agar anak tau bagaimana aturan-aturan yang harus
ia patuhi. Penanaman disiplin ini sangat penting bagi perkembangan motorik anak
yang dengan cepat dapat merekam apa-apa saja yang ia lakukan. Bukan hanya
terletak pada nasihat semata tapi juga pada tingkah laku yang dilakukan oleh
orang tuanya karena usia anak-anak sangatlah sensitif atas apa yang dilihatnya.
Unsur-Unsur Disiplin
Menurut Harlock agar disiplin itu mampu mendidik anak
untuk dapat berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial,
maka harus memiliki empat unsur poko yaitu :
1.
Peraturan
Peraturan
adalah suatu pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, dimana pola tersebut
ditetapkan oleh orang tua, guru ataupun teman bermain. Bertujuan untuk
membekali anak dengan pedoman yang disetujui dalam situasi tertentu. Peraturan
mempunyai dua fungsi yang pertama peraturan harus mempunyai nilai pendidikan
dan yang kedua peraturan membantu untuk mengekang perilaku yang tidak
diinginkan.
2.
Hukuman
Hukuman
yang berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan. Hukuman
memiliki tiga fungsi penting dalam perkembangan moral anak yaitu yang pertama
untuk menghalangi tindakan agar tidak terulang kembali , kedua mendidik sebelum
anak memahami konsep peraturan. Ketiga untuk menghindari perilaku yang tidak
diterima masyarakat.
Bentuk
bentuk hukuman yaitu :
a
Membuat anak-anak itu melakukan hal yang
tidak menyenangkan
b
Mencabut hak anak dari suatu kegemarannya
atau suatu kesempatan yang nyaman.
c
Menimpa kesakitan berbentuk kejiwaan dan
fisik terhadap anak.
Untuk ketiga bentuk hukuman hukuman ketiga yang sering
terjadi dan populer dimasyarakat yaitu hukuman fisik seperti : menempeleng,
memukul, mencubit dll. Mereka beranggapan bahwa hukuman seperti itu sangat
efektif untuk kedisiplinan padahal hal seperti itu lah yang akan meninggalkan dendam
pada diri anak akibat nya akan muncul sikap menantang ataupun melawan dan
dimana iya pun akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang. Hukuman memang perlu
dalam mendisiplinkan anak, tetapi hal tersebut diperlukan apabila kekerasan
yang dilakukan anak serius dan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
3.
Penghargaan
Penghargaan
berarti pemberian perhargaan dari setiap suatu hal yang baik, penghargaan tidak
prlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata – kata atau pujian.
4.
Konsistensi
Konsistensi
yaitu tingkat keseragaman atau stabilitas. Peraturan, hukuman dan penghargaan
yang konsisten membuat anak tidak binggung terhadap apa yang diharapkan dari
mereka.
Tipe- tipe disiplin
1)
Disiplin otoriter : disiplin
yang menggunakan peraturan dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku
yang diinginkan
2)
Disiplin permisif : tidak
membimbing anak ke pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak
menggunakan hukuman.
3)
Disiplin demokratis : menggunakan
penjelasan diskusi dan penalaran untuk membantu anak mengerti mengapa perilaku
tertentu diharapkan.
Karakteristik
perkembangan disiplin anak usia dini
Salah satu konsep penting tentang
disiplin yaitu bahwasannya disiplin yang diberikan kepada anak haruslah sesuai
dengan perkembangan usia anak tersebut.
·
Perkembangan pada masa bayi (0-3 tahun)
Sepanjang
masa bayi, bayi itu harus belajar melakukan suatu reaksi-reaksi yang benar pada
berbagai situasi tertentu dirumah dan sekitarannya. Fanomena yang terlihat pada
usia 0-8 tahun adalah disiplin berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang
lain terutama ibunya misalnya :
-
Menyusui tepat pada waktunya
-
Makan tepat pada waktunya
-
Tidur tepat pada waktunya
-
Berlatih buang air sendiri ( toilet
training )
·
Perkembangan pada masa kanak-kanak (3-8 tahun)
fanomena yang tampak adalah :
-
Anak mulai patuh terhadap tuntutan atau
aturan orang tua dan lingkungan sosialnya.
-
Dapat merapikan dan meletakkan mainan pada
tempat dimana pertama kali iya mengambilkan mainannya
-
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-
Membuat tata tertib dirumah
Faktor yang perlu
diperhatikan dalam penanganan disiplin
Faktor pendukung yang harus diperhatikan dalam penanaman
disiplin yaitu : pertama menciptakan atau mengajari untuk melihat tokoh tokoh
teladan yang baik agar anak dapat meniru perbuatan atau kebiasaan yang baik. Kedua menghargai
kebiasaan yang baik dengan senyuman, pelukan dll. Ketiga konsisten jika
peraturan dibuat maka segala usaha harus dilakukan untuk menegakkannya. Keempat
menjauhi ancaman, teriakan dan tamparan. Dalam penanaman disiplin juga ada
beberapa faktor yang diantaranya bahwasannya disiplin dan hukuman adalah
sinonim hukuman akan membuat anak mempunyai sedikit keiinginan untuk berusaha
berperilaku sesuai dengan harapan. Sedangkan hukuman fisik tidak menjadikan penigkatan dalam
disiplin melainkan akan ningkatkan perilaku immoralitas.
Penulis
Juliarti