Kamis, 02 Mei 2019

Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini




PENANAMAAN DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI

            Disiplin adalah cara yang dilakukan untuk mengajar dan mendidik anak dalam hal yang berkaitan dengan perilaku dan moral yang dapat diterima. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada anak agar anak dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk serta dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Disiplin dan hukuman bukanlah hal yang sinonim, tetapi disiplin yang baik mendorong perkembangan anak yang terarah dan dapat mencapai pengontrolan diri dan juga menciptakan disiplin secara individu. Disiplin merupakan pengajaran, pengarahan dan pemberian bimbingan dan dorongan yang positif  kepada anak yang dilakukan oleh orang tua, orang dewasa dan guru. Disiplin diberikan harus sesuai dengan perkembangan anak. Pelaksanaan disiplin seorang anak tidak merasakan keterpaksaan, dan pada dasarnya disiplin dilakukan untuk menolong anak agar ia dapat belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial.
Tujuan Disiplin untuk anak usia dini
            Tujuan disiplin merupakan pembentukan perilaku sedemikian rupa sehingga dapat sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Disiplin diri pada usia dini juga berfungsi agar anak tau bagaimana aturan-aturan yang harus ia patuhi. Penanaman disiplin ini sangat penting bagi perkembangan motorik anak yang dengan cepat dapat merekam apa-apa saja yang ia lakukan. Bukan hanya terletak pada nasihat semata tapi juga pada tingkah laku yang dilakukan oleh orang tuanya karena usia anak-anak sangatlah sensitif atas apa yang dilihatnya.
Unsur-Unsur Disiplin
            Menurut Harlock agar disiplin itu mampu mendidik anak untuk dapat berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial, maka harus memiliki empat unsur poko yaitu :
1.      Peraturan
Peraturan adalah suatu pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, dimana pola tersebut ditetapkan oleh orang tua, guru ataupun teman bermain. Bertujuan untuk membekali anak dengan pedoman yang disetujui dalam situasi tertentu. Peraturan mempunyai dua fungsi yang pertama peraturan harus mempunyai nilai pendidikan dan yang kedua peraturan membantu untuk mengekang perilaku yang tidak diinginkan.

2.      Hukuman
Hukuman yang berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan. Hukuman memiliki tiga fungsi penting dalam perkembangan moral anak yaitu yang pertama untuk menghalangi tindakan agar tidak terulang kembali , kedua mendidik sebelum anak memahami konsep peraturan. Ketiga untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat. 
Bentuk bentuk hukuman yaitu :
a         Membuat anak-anak itu melakukan hal yang tidak menyenangkan
b        Mencabut hak anak dari suatu kegemarannya atau suatu kesempatan yang nyaman.
c         Menimpa kesakitan berbentuk kejiwaan dan fisik terhadap anak.
            Untuk ketiga bentuk hukuman hukuman ketiga yang sering terjadi dan populer dimasyarakat yaitu hukuman fisik seperti : menempeleng, memukul, mencubit dll. Mereka beranggapan bahwa hukuman seperti itu sangat efektif untuk kedisiplinan padahal hal seperti itu lah yang akan meninggalkan dendam pada diri anak akibat nya akan muncul sikap menantang ataupun melawan dan dimana iya pun akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang. Hukuman memang perlu dalam mendisiplinkan anak, tetapi hal tersebut diperlukan apabila kekerasan yang dilakukan anak serius dan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
3.      Penghargaan
Penghargaan berarti pemberian perhargaan dari setiap suatu hal yang baik, penghargaan tidak prlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata – kata atau pujian.

4.      Konsistensi
Konsistensi yaitu tingkat keseragaman atau stabilitas. Peraturan, hukuman dan penghargaan yang konsisten membuat anak tidak binggung terhadap apa yang diharapkan dari mereka.

Tipe- tipe disiplin
1)      Disiplin otoriter : disiplin yang menggunakan peraturan dan pengaturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan
2)      Disiplin permisif : tidak membimbing anak ke pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman.
3)      Disiplin demokratis : menggunakan penjelasan diskusi dan penalaran untuk membantu anak mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan.








Karakteristik perkembangan disiplin anak usia dini
            Salah satu konsep penting tentang disiplin yaitu bahwasannya disiplin yang diberikan kepada anak haruslah sesuai dengan perkembangan usia anak tersebut.
·         Perkembangan pada masa bayi (0-3 tahun)
Sepanjang masa bayi, bayi itu harus belajar melakukan suatu reaksi-reaksi yang benar pada berbagai situasi tertentu dirumah dan sekitarannya. Fanomena yang terlihat pada usia 0-8 tahun adalah disiplin berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain terutama ibunya misalnya :
-          Menyusui tepat pada waktunya
-          Makan tepat pada waktunya
-          Tidur tepat pada waktunya
-          Berlatih buang air sendiri ( toilet training )
·         Perkembangan pada masa kanak-kanak (3-8 tahun) fanomena yang tampak adalah :
-          Anak mulai patuh terhadap tuntutan atau aturan orang tua dan lingkungan sosialnya.
-          Dapat merapikan dan meletakkan mainan pada tempat dimana pertama kali iya mengambilkan mainannya
-          Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-          Membuat tata tertib dirumah

Faktor yang perlu diperhatikan dalam penanganan disiplin
            Faktor pendukung yang harus diperhatikan dalam penanaman disiplin yaitu : pertama menciptakan atau mengajari untuk melihat tokoh tokoh teladan yang baik agar anak dapat meniru perbuatan  atau kebiasaan yang baik. Kedua menghargai kebiasaan yang baik dengan senyuman, pelukan dll. Ketiga konsisten jika peraturan dibuat maka segala usaha harus dilakukan untuk menegakkannya. Keempat menjauhi ancaman, teriakan dan tamparan. Dalam penanaman disiplin juga ada beberapa faktor yang diantaranya bahwasannya disiplin dan hukuman adalah sinonim hukuman akan membuat anak mempunyai sedikit keiinginan untuk berusaha berperilaku sesuai dengan harapan. Sedangkan hukuman  fisik tidak menjadikan penigkatan dalam disiplin melainkan akan ningkatkan perilaku immoralitas.
           
                                                                                                                                          Penulis
                                                                                                                                         
                                                                                                                                          Juliarti
Lokasi: Jl. Raya Petaling Km.13, Petaling, Mendo Barat, Petaling, Mendo Bar., Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung 33173, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar